Mengenal Apa itu Marketplace, Ini Bedanya dari E-Commerce Apa itu Marketplace? Marketplace adalah istilah dari Bahasa Inggris yang berarti pasar. Namun seiring berjalannya waktu, kini arti marketplace berkembang menjadi lebih spesifk. Marketplace adalah website yang dapat menghubungkan penjual dengan pembeli dalam satu tempat melalui internet. Baca Juga Dijamin Laris, Begini Cara Berjualan di Facebook Marketplace Pengertian Marketplace menurut Para Ahli Dari banyaknya opini yang berkembang, setidaknya ada 3 pengertian marketplace menurut para ahli berikut ini. 1. Strauss Marketplace adalah pemakaian data elektronik serta aplikasi perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga sebuah ide, distribusi barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang sesuai dengan tujuan. 2. Smith dkk Online marketplace adalah penerapan teknologi digital sebagai sarana untuk mencapai tujuan pemasaran. 3. Opiida Menurut Opiida, pengertian online marketplace adalah media online berbasis internet yang digunakan sebagai tempat transaksi bisnis, dimana pembeli bisa mencari penjual sebanyak mungkin sesuai kriteria dengan harga pasar. Jenis Marketplace Marketplace sendiri terbagi dalam beberapa jenis baik berdasarkan tipe kesepakatan kerjasama maupun jenis produk yang ditawarkan. Berikut penjelasan mengenai 5 jenis marketplace. 1. Marketplace Murni Apa itu marketplace murni? Berdasarkan konsep ini, marketplace adalah tempat atau sarana yang disediakan bagi penjual untuk mengiklankan barangnya dengan menyediakan foto produk dan deskripsinya secara mandiri. 2. Marketplace Konsinyasi Berbeda dengan jenis marketplace murni, jenis kerjasama yang ditawarkan konsinyasi menggunakan sistem titip barang. Dengan konsep konsinyasi, contoh marketplace adalah Zalora dan Sociolla. Perbedaannya terletak pada peran penjual dan alur transaksinya. 3. Marketplace Horizontal Horizontal marketplace adalah website dan aplikasi yang menjual berbagai barang dan jasa dari beragam kategori. Jenis marketplace horizontal menyediakan beraneka macam barang, mulai dari kosmetik, pakaian, makanan, minuman, elektronik, buku hingga perabot kebutuhan rumah tangga. 4. Marketplace Vertikal Berbeda dengan jenis horizontal yang menawarkan berbagai macam produk, konsep vertikal marketplace adalah situs dengan spesialisasi tersendiri. Marketplace vertikal hanya akan memasarkan produk dari satu kategori tertentu saja melalui situs webnya. 5. Marketplace Global Apa itu marketplace global? Sesuai namanya, global marketplace adalah website yang dapat menjadi tempat transaksi jual beli beragam jenis produk dari banyak sumber di seluruh dunia. Perbedaan Ecommerce dan Marketplace Berbeda dengan marketplace yang hanya menyediakan tempat untuk transaksi, ecommerce lebih berfokus pada penjualan produk di brand itu sendiri. Berikut beberapa perbedaan ecommerce dan marketplace yang perlu diketahui Baca Juga Cara Menambah Like di Tiktok Yang Wajib Kamu Ketahui 1. Teknik marketing Ecommerce dan marketplace punya cara berbeda dalam mendapatkan pelanggan. Ecommerce bergantung pada traffic website, sebab transaksi hanya bisa terjadi saat pelanggan menemukan website tersebut. Sedangkan ketika Anda menggunakan marketplace yang telah memiliki nama, Anda hanya perlu berfokus pada bagaimana cara memenangkan kompetisi dengan toko lain. 2. Pilihan produk Di marketplace, penjual harus mengikuti kategori yang telah dibuat oleh sistem. Sementara ecommerce memungkinkan Anda untuk lebih bebas dalam pengkategorian atau setting tampilan produk sesuai yang diinginkan. 3. Pengeluaran uang dan waktu Bagi Anda yang masih pemula, menggunakan marketplace tentu akan jauh lebih mudah daripada ecommerce. Mengapa demikian? Sebab Anda hanya perlu membuat akun toko yang selanjutnya langsung bisa digunakan untuk bertransaksi. . 4. Pendekatan pelanggan E-commerce dan marketplace punya pendekatan berbeda. Untuk e-commerce akan lebih fokus pada pengembangan website agar tampilan website lebih menarik untuk user. Sementara toko-toko di marketplace akan saling berlomba untuk mendapatkan ulasan bagus dari para pembeli
4 Tahap Menulis Artikel
4 Tahap Menulis Artikel yang Baik untuk Website agar Mendapatkan Peringkat 1 di Google Gara-gara semakin populernya dunia blogging, banyak orang yang tertarik untuk membuat artikel. Artikel yang bagus biasanya dibaca dalam waktu lama, sering direkomendasikan kepada orang lain, dan pembaca tidak perlu mencari artikel yang lain lagi. Nah, karena kita sudah tahu bahwa artikel di website SAMA dengan artikel di buku (sama-sama dinilai oleh manusia) maka caranya mesti sama. Anda harus melupakan teknik SEO jadul dan fokus kepada manusia. Itulah artikel yang akan bisa jadi viral, dibaca banyak orang, dan mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari. Inilah caranya Baca Juga Sitemap di Blogger? Gini Cara Buatnya 1. Pelajari karakter calon pembaca Tujuannya supaya anda bisa menyesuaikan isi artikel terutama gaya penulisan dengan karakter pembaca anda. Untuk mengetahui demografi pembaca website, anda bisa lihat dari beberapa media berikut: Google Analytics (Audience > Demographics > Overview) Situs komunitas dimana orang-orang yang antusias terhadap topik anda berkumpul Gambar di atas merupakan demografi pembaca situs ini. Diambil dari Google Analytics. Dari situ saya bisa tahu bahwa pembaca situs PanduanIM ini adalah mayoritas pria berumur 18-24 tahun. Tulisan saya juga menyesuaikan. 2. Pancing pembaca dengan judul yang menarik Tahukah anda…kalau ada 100 orang yang mampir ke website anda, 80 orang akan membaca judul artikelnya. Tapi hanya 20 orang yang lanjut baca isinya. Artinya anda kehilangan potensi pembaca yang sangat besar. Manusia akan mengeklik judul yang lebih menarik… Maka kalau manusia menganggap artikel kedua lebih baik, maka Google akan menaikkan peringkat artikel tersebut jadi ke peringkat satu. 3. Ikuti format berikut agar tulisan anda terbaca Gunakan font dan ukuran yang mudah untuk dibaca. Font-font seperti Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto, Georgia, merupakan font yang umum dipakai di website, gunakan font seperti ini daripada yang tidak umum. Lebih jelasnya: Gunakan font yang mudah dibaca atau tidak usah gunakan font khusus kalau anda bingung Ukuran antara 14-22px Lebar horizontal antara 480-720px Line-height antara 1.5-2em Margin di bawah paragraf antara 1.5-2em Itu secara tulisan… 4. Tingkatkan kualitas dan bobot isi artikel anda Bobot dan kualitas adalah faktor utama penentu bagus-tidaknya artikel anda. Semakin berbobot artikel anda, maka pembaca semakin puas. Artikel yang berbobot hanya bisa dibuat oleh penulis yang paham betul mengenai topiknya. Anda tidak akan bisa menciptakan artikel yang berbobot tanpa mengerti apa yang dibahas dan hanya bermodal contek sana contek sini. Solusinya mudah… Kalau anda bukan seorang ahli dalam topik artikel yang akan anda buat, perbanyak waktu untuk membaca artikel-artikel lain yang sejenis. Mari kita bedah satu per satu inti dari artikel tadi (tanpa bermaksud menjelekkan penulisnya): Pengertian produktivitas — Kalau seseorang mencari info tentang cara meningkatkan produktivitas, mereka TIDAK perlu diberitahu apa itu pengertian produktivitas, mereka sudah paham. Pentingnya produktivitas — sama seperti nomor 1 Bangun lebih pagi — ya iyalah, ini sih sudah jelas Miliki tujuan — kalau nggak punya tujuan ya sudah pasti tidak bisa produktif